Saturday, May 21, 2011

Serba-serbie baja ringan






Terbuat dari baja ringan mutu tinggi Hi-Ten G550 sebagai bahan dasar kekuatan struktur dengan mutu yang konsisten dan merata dengan tegangan maksimum 550 Mpa yang telah di proses pelapisan tahan karat, di produksi dengan mesin khusus dengan tingkat presisi yang tinggi dan hasil bentuk dimensi material yang lebih akurat sebagai penunjang penggunaan sistem struktur rangka atap kuda - kuda yang lebih inovatif untuk solusi " Rayap & Karat ". Dengan pilihan bahan material sebagai berikut :

ZincAlum baja lapis hasil campuran Aluminium dan Zinc.
Galvanis baja lapis Zinc dengan proses Hot Dip.

Bahan Atap Baja Ringan dari bahan Zink Alum dan Galvanis :

* Kuat dan tahan lama
* Anti Rayap
* Tahan Karat
* Tahan Cuaca
* Ramah Lingkungan
* Design Atap Fleksible
* Struktur Lebih Ringan
* Invest Jangka Panjang
* Tidak Merambatkan Api
* Pemasangan Lebih Cepat
* Bebas Biaya Pemeliharaan
* Penggunaan Untuk Berbagai Macam Type Genteng


KEUNGGULAN RA
NGKA ATAP BAJA RINGAN
  1. Terbuat dari Baja ringan
  2. Anti rayap seumur hidup
  3. Ringan kuat dan tidak rapuh (tahan terhadap perubahan cuaca dan tahan api)
  4. Desain fleksibel sehingga dapat mengikuti struktur bangunan
  5. Didesain oleh program komputer
  6. Pemasangan terkontrol, mudah dan cepat
  7. Tenaga pemasangan ahli dan berpengalaman
  8. Diproduksi dengan mesin sehingga presisi tinggi
  9. Langsung dirakit di lokasi proyek
  10. Efesien dalam segi waktu dan biaya
  11. Garansi material Zincalume 10 tahun


Perbandingan antara rangka atap baja ringan(Truss) dengan rangka atap jenis lain

Dijamin Berkualitas dan bergaransi.
Untuk Informasi lebih Lanjut hubungi Dede Rahmat: 081316235961/021 70070372

Wednesday, February 2, 2011

Email Eli Cohen

From: eli cohen
Date: Sun, 30 Jan 2011 14:36:16 +0700
To: ; ;

Subject: Mohon Penyelidikan Skandal Suap saat Piala AFF di Malaysia

Kepada Yth.
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Republik Indonesia

Di Jakarta


Dengan Hormat,

Perkenalkan nama saya Eli Cohen, pegawai pajak dilingkungan kementrian Keuangan Republik Indonesia. Semoga Bapak Presiden dalam keadaan sehat selalu.

Minggu ini saya membaca majalah tempo, yang mengangkat tema khusus soal PSSI. Saya ingin menyampaikan informasi terkait dengan apa yang saya dengar dari salah satu wajib pajak yang saya periksa dan kebetulan adalah pengurus PSSI (maaf saya tidak bisa menyebutkan namanya) . Dari testimony yang disampaikan ternyata sangat mengejutkan yaitu adanya dugaanskandal suap yang terjadi dalam Final Piala AFF yang dilangsungkan di Malaysia.

Disampaikan bahwa kekalahan tim sepak bola Indonesia dari tuan rumah Malaysia saat itu adalah sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai. Hal ini terjadi karena adanya permainan atauskandal suap yang dilakukan oleh Bandar Judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI yaitu XX dan XXX. (ia menulis inisial dua nama, red).

Dari kekalahan tim Indonesia ini baik Bandar judi maupun 2 orang oknum PSSI ini meraup untung puluhan miliar rupiah.

Informasi dari kawan saya, saat dikamar ganti dua orang oknum PSSI ini masuk ke ruang ganti pemain (menurut aturan resmi seharusnya hal ini dilarang) untuk memberikan instruksi kepada oknum pemain. Insiden “laser” dinilai sebagai salah satu desain dan pemicunya untuk mematahkan semangat bertanding.

Keuntungan yang diperoleh oleh dua oknum ini dari Bandar judi ini digunakan untuk kepentingan kongres PSSI yang dilangsungkan pada tahun ini. Uang tersebut untuk menyuap peserta kongres agar memilih XX kembali sebagai Ketua Umum PSSI pada periode berikutnya.

Saya bukan penggemar sepak bola, namun sebagai seorang nasionalis dan cinta tanah air saya sangat marah atas informasi ini. Nasionalisme kita seakan sudah dijual kepada bandar judi untuk kepentingan pribadi oleh oknum PSSI yang tidak bertanggung jawab.

Oleh karenanya saya meminta Bapak Presiden untuk melakukan penyelidikan atas skandal suap yang sangat memalukan ini.

Semoga Tuhan memberkati Negara ini.


Hormat Kami,
Eli Cohen
Pegawai Pajak


Tembusan
1. Menteri Olah Raga
2. Ketua KPK
3. Ketua DPR
4. Ketua KONI